Penampilan baru bandara di Bandung ini sudah bisa dinikmati secara resmi di bulan April 2016 ini.
![]() |
"Melalui pengembangan dan pembangunan terminal, wajah baru bandara akan menyuguhkan kenyamanan berlipat ganda karena areanya lebih luas, lebih nyaman, dan bernuansa art gallery," kata Ituk Herarindri, Director of Airport Service & Facility Angkasa Pura II dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Terlebih diketahui kota Bandung merupakan salah satu destinasi wisatawan asing terutama Singapura, Malaysia dan China. Dalam 3 tahun terakhir, angka wisatawan asing yang datang ke kota Bandung terus mengalami kenaikan.
Wajah baru bandar udara ini mengambil tema "Modern with Traditional Nuances Airport". Desain bangunan terinspirasi arsitektur tradisional atap rumah khas Jawa Barat, yakni Leuit (tempat menyimpan gabah) dan Julang Ngapak (rumah tradisional Sunda), serta senjata tradisional khas Jawa Barat yakni kujang.
Wajah baru didominasi oleh warna biru. Warna tersebut diambil dari warna tanaman tarum yang jika diolah bisa menghasilkan warna biru.
![]() |
Bandara Husein Sastranegara mengusung konsep Butik Bandara. Interior di dalamnya didesain dengan suasana seperti di galeri, termasuk pameran lukisan dan alunan musik tradisional.
Pada dinding-dindingnya dipajang karya-karya seni dan videotron pariwisata, juga ada perpustakaan, ruang internet dan lainnya.
Proyek pembangunan dan perluasan mencakup perluasan terminal penumpang dari 5.000 meter persegi menjadi 17.000 meter persegi dengan nilai proyek yang dibiayai Angkasa Pura II mencapai Rp 180 miliar.
Dengan diperluasnya terminal, kapasitas tampung terminal akan meningkat signifikan menjadi 3,4 juta penumpang per tahun atau lebih tinggi dibandingkan sebelum pengembangan yang hanya 750.000 penumpang.
Pada area komersial setelah pengembangan memiliki luas sekitar 3.000 meter persegi atau jauh lebih luas dibandingkan sebelumnya yang hanya 500 meter persegi.
![]() |
Sementara itu, untuk landasan masih mengandalkan satu landas pacu berukuran 2.500 meter x 45 meter yang bisa mengakomodasi penerbangan dengan pesawat sekelas Boeing 737-800 NG, Airbus 320, dan Boeing 737-900 ER.
Maskapai yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara antara lain AirAsia, Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, Express Air, Silk Air, Wings Air, Susi Air, dan Tiger Air.
Terminal baru Bandara Husein Sastranegara akan difokuskan pada penerbangan domestik, sedangkan bangunan hasil pengembangan melayani penerbangan internasional.
Perubahan wajah Bandara Husein Sastranegara juga diharapkan menjadi contoh bagi bandara lain untuk mencapai target menjadi world class airport.
Drone Elang Nusa
Hari ini, Jumat (29/4/2016) Drone Elang Barat berangkat dari Bandung menuju Tasikmalaya. Sejak 14 April 2016, program Drone Telkomsel dimulai dan akan berlanjut hingga 14 Mei 2016. Program Drone Telkomsel ini diberi nama Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Ini adalah ekspedisi ambisius yang akan berjalan satu bulan penuh.
Telkomsel akan menjelajahi Indonesia sekaligus menguji kehebatan jaringan broadband-nya melalui video streaming yang akan disiarkan dari dua buah drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) berukuran besar yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia.
Dalam ekspedisi Elang Nusa ini, dua buah drone berukuran besar dengan bentangan sayap hingga 2,4 meter akan diterbangkan secara bersamaan, menempuh Jalur Barat (Elang Barat) dan Jalur Timur (Elang Timur) Indonesia sepanjang 8.500 km.
Selama program, kedua drone akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan terbaik Telkomsel ke www.telkomsel.com/elangnusa, sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded.
Elang Barat akan memulai perjalanan dari Sabang dan akan menempuh beberapa kota di antaranya Medan, Palembang, Tasikmalaya, Yogyakarta, dan Malang.
Sementara Elang Timur, akan berangkat dari Merauke dan bergerak melewati Sorong, Ambon, Manado, Banjarmasin, Makassar, dan Labuan Bajo.
Di akhir perjalanan kedua drone akan bertemu dan mendarat di Denpasar. Selain menangkap berbagai keindahan dari alam Indonesia, dalam perjalanannya, Elang Barat dan Elang Timur juga akan menyapa masyarakat yang berada di kota-kota yang dilewati.
"Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia" (hns/hns)