Senapan yang diperkenalkan adalah Senapan Serbu (SS) SS3, Senapan Serbu SSZ Subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PMS, dan Pistol C52 Premium.
Menurut Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, 4 senjata tersebut diciptakan untuk mendukung fungsi pasukan yang berbeda-beda namun memiliki akurasi yang maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Silmy menjelaskan, SS3 adalah pengembangan dari seri senapan serbu Pindad yang sebelumnya, yaitu SS2. SS3 menggunakan munisi kaliber 7,62 mm dan didesain sebagai Designated Marksman Rifle dalam pasukan yang membutuhkan akurasi tinggi.
Sedangkan, senapan serbu SSZ Subsonic didesain khusus dengan peredam (silencer) dan munisi subsonic (di bawah kecepatan suara) 5,56 mm sehingga cocok untuk operasi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.
Sub Machine Gun PMS didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan munisi 9 mm. PMB lahir dari kebutuhan untuk mendukung operasi tempur jarak dekat, pembebasan sandera atau perang kota.
Terakhir, Pistol GZ Premium lahir dari pengembangan desain dan frame pistol yang merupakan implementasi dari masukan para pengguna untuk meningkatkan kemampuannya. Pistol G2 Premium menggunakan munisi dengan kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter yang ditujukan untuk para atlet menembak di kalangan militer dan sipil.
![]() |
"Dengan diluncurkannya keempat senjata baru tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna dan terus membangun kepercayaan untuk terus menggunakan produk dalam negeri," jelas Silmy.
Acara peluncuran dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media BUMN, Harry Sampurno, dan sejumlah pejabat di lingkungan TNI dan Polri. (feb/feb)