Rini Saksikan Giling Tebu Perdana di PG Glenmore Banyuwangi

Rini Saksikan Giling Tebu Perdana di PG Glenmore Banyuwangi

Putri Akmal - detikFinance
Selasa, 02 Agu 2016 16:55 WIB
Foto: Putri Akmal
Banyuwangi - PT Industri Gula Glenmore (IGG), satu-satunya perusahaan gula termodern dan terintegrasi di Indonesia melakukan giling tebu perdana. Untuk mendorong pengembangan industri gula di Kabupaten Banyuwangi, Menteri BUMN Rini Soemarno hadir dalam dalam pelaksanaan giling tebu perdana tersebut.

PT IGG dengan nilai investasi senilai Rp 1,5 triliun ini akan memproduksi gula putih premium dengan target awal sebesar 6.000 ton tebu per hari (TTH).

"Saya bangga dengan giling perdana di Glenmore ini, karena semua dikerjakan oleh putra bangsa dan saya harap semua industri gula di Indonesia bisa modern seperti di sini (IGG)," jelas Rini dengan singkat di sela kunjungan kerja saat hiling tebu perdana PG Glenmore, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (2/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Total keseluruhan pabrik gula di Indonesia, sambung Rini, berjumlah 62 pabrik. Namun tak semuanya dikatakan layak lantaran ada beberapa pabrik yang dianggap pemerintah perlu direvitalisasi untuk menjadi lebih modern seperti PG Glenmore. Meski begitu, Rini belum menyebutkan jumlah pabrik gula yang akan direvitalisasi.

"Masih akan kita cek berapa yang perlu di revitalisasi. Tapi kami ingin semua pabrik gula di Indonesia bisa seperti di Banyuwangi," imbuh Rini.

BUMN melalui sinergi PT Perkebunan Nusantara XI dan PT Perkebunan Nusantara XII telah mendirikan PT Industri Gula Glenmore (IGG) di Banyuwangi. Pabrik gula tersebut diharapkan bisa mengatrol produksi gula nasional.

Dirut IGG, Ade Prasetyo mengungkapkan, PG pelat merah ini akan melakukan giling tebu hingga 90 hari ke depan. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 3.110 hektar ini, pada bulan Agustus dirancang berkapasitas 6.000 TTH dan bisa ditingkatkan hingga 8.000 TTH pada 2019 mendatang. Normalnya, pabrik gula tebu bisa menghasilkan rendemen senilai 6,5 hingga 7% namun hasil rendemen gilingan tebu di PG Glenmore mencapai 8,5-9%.



IGG ini dirancang sebagai pabrik modern, pasalnya limbah yang dihasilkan dikelola menjadi produk sampingan yang bermanfaat. Seperti mampu menghasilkan daya listrik 6 Mega Watt (MW), bioethanol, pupuk organik, dan pakan ternak.

"Dengan alat-alat yang ada, efektifitas sebanding dengan rendemen yang dihasilkan. Kapasitas awal kita 6.000 TTH sebanding dengan 58 ton gula kristal per hari dan 2019 menjadi 8000 TTH atau 72 ton gula kristal per hari. Ya, lebih ringan untuk mencapai hasil rendemen 8.5-9%," pungkasnya.

Di tahun 2018 mendatang, IGG akan bekerja sama dengan 120 hektar lahan rakyat dan 1.000 hektar lahan tebu dari swasta. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads