Dalam sambutannya pada acara Penyerahan Sertifikat ISPO dan Dialog Interaktif Penguatan ISPO, Darmin menyatakan, semua perusahaan perkebunan sawit harus mengantongi sertifikat ISPO untuk meyakinkan negara-negara lain, produk minyak sawit mentah Indonesia sudah ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan.
"ISPO adalah standar yang kita sepakat untuk menjadikannya sebagai standar yang kredibel, dihormati, dan diterima secara internasional," kata Darmin, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sampai akhir tahun ini, ditargetkan 200 perusahaan yang mendapat sertifikat ISPO. Sejauh ini ada sekitar 800 perusahaan sawit yang mendaftar ke Komisi ISPO.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, mengatakan pihaknya sangat mendukung mandatori ISPO yang dibuat pemerintah.
Semua perusahaan perkebunan sawit perlu memenuhi standar-standar yang ditetapkan ISPO agar dapat menghindari kampanye hitam seperti perusakan hutan, pencemaran lingkungan, dan sebagainya.
"Mengenai mandatori ISPO, sejak awal GAPKI mendukung. ISPO langkah berani pemerintah di tengah kegaduhan dan serangan-serangan. Kalau kita hanya menggantungkan pada voluntary, nanti yang sustainable hanya 2-3 perusahaan saja, bukan sawit Indonesia yang sustainable," tutupnya. (wdl/wdl)












































