Silmy yang memimpin Pindad sejak Desember 2014 lalu mengatakan, kontrak pemesanan senjata Pindad pada 2015 lalu naik signifikan 79%. Produktivitas Pindad disampaikannya naik 125%.
"Itu kan awal dari menuju dari proses perusahaan yang sehat dan tujuannya mandiri. Tergantung spektrumnya apa. Kalau saya merencanakan itu Pindad harus masuk 100 besar industri dunia, minimal omzetnya US$ 1 miliar," jelas Silmy di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting begini, bahwa sekarang Pindad itu lebih baik itu adalah suatu fakta, kemudian diteruskan semoga menjadi lebih baik. Saya kan membangun jiwa Indonesia Raya, bangunlah jiwa nya bangunlah raganya. Yang saya bangun itu jiwanya Pindad dulu. seperti kebanggaan lalu bekerja dengan hati, lalu nilai-nilai jujur. Baru kemudian raganya seperti yang Pak Deputi (Fajar Sampurno) bilang yang disulap sebagai perusahaan world class seperti penampilannya. Itu adalah bagian dari proses transformasi," papar Silmy.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengakui prestasi yang dilakukan oleh Silmy di Pindad. Pergantian dilakukan karena Silmy akan dipindahkan ke BUMN lain. (wdl/wdl)