Ditemui usai serah terima jabatan Dirut Pindad, Silmy Karim menceritakan tantangan menjadi Dirut Pindad. Apa itu?
"Tantangannya menghadapi kepentingan pribadi, seperti kepentingan yang ingin Indonesia maju, baik itu kepentingan pribadi atau pun luar negeri supaya Indonesia tetap mengimpor (senjata). Itu harus dilawan," jelas Silmy di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membangun kekuatan pertahanan yang riil itu adalah membangun dengan kekuatan memproduksi sendiri, nah itu tantangannya," jelas Silmy yang menjabat Dirut Pindad sejak Desember 2014 ini.
Silmy menyatakan, di bawah kepemimpinannya, pada 2015 lalu, kontrak pemesanan senjata Pindad pada 2015 lalu naik signifikan 79%. Produktivitas Pindad disampaikannya naik 125%. (wdl/feb)