Airlangga mengatakan, pertumbuhan industri tekstil yang tengah lesu jadi alasan dirinya mengumpulkan para pengusaha TPT hari ini. Bahkan beberapa neraca pedangan produk tekstil sudah mengalami defisit.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan, untuk sumbangan devisa ekspor TPT, tahun 2015 hanya berkontribusi sebesar US$ 12,28 miliar, atau turun dari tahun 2014 sebesar US$ 12,74 miliar.
![]() |
"Padahal tekstil ini subsektor penghasil devisa terbesar ketiga. Juga menyerap 4 juta tenaga kerja atau 10,6% dari total tenaga kerja di industri manufaktur. Maka dengan pertemuan ini kita harap ada harmonisasi," jelas Airlangga.
Menteri dari latar belakang partai Golkar ini mengungkapkan, pihaknya sendiri menargetkan Indonesia bisa masuk dalam 5 besar eksportir TPT terbesar dunia. "Target kita paling tidak bisa masuk 5 besar TPT dunia," pungkasnya. (wdl/wdl)













































