Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Gempolkrep, Mubin, mengatakan selama ini petani tebu tak punya pedoman untuk menentukan harga lelang gula. Tak pelak harga lelang GKP petani musim panen 2015 rata-rata di bawah Rp 10.000/kg. Harga itu membuat kalangan petani tebu merugi.
Begitu pula harga lelang GKP petani musim panen tahun ini. Dalam dua kali lelang, gula petani dihargai Rp 11.150/kg dan Rp 11.200/kg. Angka itu masih dianggap rendah oleh para petani tebu lantaran biaya produksi terus merangkak naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, lanjut Mubin, mewakili sekitar 30.000 petani tebu yang tergabung dalam 30 koperasi di Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Jombang, pihaknya mendukung penuh rencana Kemendag membuat patokan harga eceran terendah GKP Rp 12.500/kg.
Menurut dia, angka itu akan menjadi pedoman bagi petani saat melelang gula di pasar. "Kami menjadi bisa membaca harga lelang berdasarkan harga pasaran. Kalau gula petani ditawar di bawah Rp 11.000/kg, tidak mungkin kami lepas. Kami jadi bisa menghitung agar selisih tak terlalu signifikan," terangnya.
Jika Kemendag merealisasikan rencana penetapan harga eceran tertinggi GKP, Mubin berharap harga lelang gula petani ke depan akan melebihi Rp 11.500/kg. "Kalau ada ketetapan harga eceran, akan ada kenaikan harga lelang gula petani sampai Rp 11.600/kg. Petani bisa untung," tandasnya.
Dengan luas lahan garapan sekitar 15.000 hektare, pada musim panen tahun lalu, petani tebu Gempolkrep menghasilkan 9,7 juta kwintal tebu. Dengan rendemen 7,5β dan bagi hasil dengan pabrik gula (PG) Gempolkrep 65β , maka gula yang diperoleh petani mencapai 47.288 ton. Sementara musim panen tahun ini, target tebu petani 10,5 juta kwintal dengan bagi hasil gula 51.187 ton.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kota Mojokerto Indro Tjahjono juga menyambut baik rencana Kemendag menetapkan harga eceran tertinggi GKP. Menurut dia, harga gula yang dipatok Rp 12.500/g menguntungkan konsumen. Pasalnya saat ini harga eceran gula di pasaran masih bertengger di Rp 13.000/kg.
"Yang diuntungkan jelas masyarakat karena harga gula murah. Tidak akan ada lagi gejolak harga gula pada momen hari besar," tandasnya. (hns/hns)











































