Perusahaan Asal Tiongkok Ingin Investasi di Industri Tekstil Rp 1,3 T

Perusahaan Asal Tiongkok Ingin Investasi di Industri Tekstil Rp 1,3 T

Yulida Medistiara - detikFinance
Senin, 05 Sep 2016 19:00 WIB
Perusahaan Asal Tiongkok Ingin Investasi di Industri Tekstil Rp 1,3 T
Ilustrasi (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto ikut mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam rangka menghadiri KTT G20 di Tiongkok. Dalam kesempatan itu, sejumlah investor asal Tiongkok menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia.

Airlangga mengatakan, salah satu investornya adalah Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd. Jiangsu Dongqun telah menyatakan minatnya untuk membangun industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan nilai investasi sebesar US$ 100 Juta atau Rp 1,32 triliun.

"Kami tentunya menyambut baik minat Jiangsu Dongqun Investment Holding Group yang ingin berinvestasi di Indonesia. Kami juga telah menyampaikan kepada mereka beberapa opsi lokasi investasi seperti di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah mengingat di sana masih luas lahannya dan tenaga kerjanya yang tersedia cukup terampil," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikannya sebagai salah satu hasil kunjungan kerja mendampingi Presiden Joko Widodo ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) beberapa hari lalu dalam rangka menghadiri KTT G-20 di Hangzhou. Selain itu, Airlangga juga sempat menjadi narasumber pada Indonesia Business Forum di Shanghai.

Airlangga menyebut, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd di Shanghai untuk membahas kerjasama. Pada kesempatan itu, Menperin didampingi Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Harjanto serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.

"Kami meminta kepada mereka agar dapat melakukan kerja sama dengan local partner," ujar Airlangga.

Pihak Jiangsu Dongqun Investment Holding Group juga sempat menanyakan tentang insentif investasi serta ketersediaan energi bagi industri TPT. Airlangga mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan deregulasi kebijakan ekonomi untuk mengurangi aturan-aturan yang dapat menghambat perkembangan industri dan bisnis di Indonesia.

"Hingga saat ini, sebanyak 13 paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan. Pemerintah juga tengah mengkaji penurunan harga gas yang kompetitif bagi industri, termasuk untuk sektor TPT. Hal ini untuk meningkatkan daya saing industri tersebut," tuturnya.

Bagi industri yang memenuhi syarat juga akan diberikan insentif khusus seperti tax holiday, tax allowance, dan pembebasan bea masuk bagi industri tertentu dalam rangka investasi. Airlangga mengatakan, tidak hanya Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd yang ingin berinvestasi di Indonesia, ternyata China Railway Construction Corporation (CCRC) juga sudah sepakat menyusun mekanisme kerja sama dengan Kemenperin untuk meningkatkan SDM dan daya saing industri kedua negara dalam waktu dekat.

"CRRC merupakan industri yang bergerak di sektor manufaktur serta jasa konstruksi kereta cepat, jembatan, terowongan dan proyek-proyek infrastruktur lainnya," ujarnya.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads