Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan ajang ini harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan peran industri waralaba di tanah air. Karena, di dunia internasional, terbukti waralaba memberi peran dalam perekonomian dunia.
"Dalam perkembangan waralaba, waralaba dijadikan alternatif pengembangan usaha. Menurut data dari Internasional Franchise Association 2015 ada sekitar 780 ribu waralaba di dunia dan berdampak terbukanya 8,9 juta lapangan kerja," kata dia pada konferensi pers penyelenggaraan World Franchise Summit Indonesia di Auditorium Kemendag, Jakarta, Senin (5/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia tercatat ada 698 waralaba dengan jumlah gerai 24.400 yang terdiri dari 63% waralaba lokal serta 37% mancanegara. Dengan omzet mencapai Rp 172 triliun," tutur dia.
Industri waralaba di Indonesia sendiri menurutnya masih akan terus berkembang seiring dengan giatnya inovasi yang dilakukan para pelaku industri di sektor tersebut.
"Potensi sistem waralaba lokal yang memiliki budaya Indonesia menjadi keunggulan. Indonesia sudah punya beberapa merek waralaba lokal yang kualitasnya dapat disejajarkan dengan mancanegara yaitu es teler 77 kebab Turki Baba Rafi, Bumbu Desa, Bakmi Naga dan masih banyak lagi. Saya harap potensi ini akan terus digali dan dikuatkan melalui penciptaan branding yang baik serta penerapan standar barang yang diperdagangkan," tandas dia. (dna/dna)











































