"Demand 12 juta ton per tahun dan suplai 6 juta ton per tahun. Targetnya ada investasi industri baja dengan kapasitas 2-4 juta ton per tahun dalam 5 tahun agar kita mampu memenuhi sekitar 70% dari demand," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan, kepada detikfinance, Selasa (6/9/2016).
Saat ini kapasitas produksi baja Indonesia baru mencapai 6 juta ton per tahun sehingga untuk mencapai target 12 juta ton per tahun dibutuhkan investasi untuk meningkatkan kapasitas, bukan impor seperti saat ini. Putu mengatakan, memang impor masih dibutuhkan saat ini karena produksi Indonesia belum bisa mencapai kebutuhan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus dikurang impor 30% produksi 70% jangan terbalik. Karena kapasitas masih kurang karena kondisi dunia merosot, baja didumping," kata Putu.
"Porsi impor dikurangi untuk mengurangi defisit perdagangan serta untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri yang pada gilirannya akan meningkatkan porsi industri dalam PDB nasional," imbuhnya. (hns/hns)