Perwakilan Kedubes AS Bertemu Menperin, Ini yang Dibahas

Perwakilan Kedubes AS Bertemu Menperin, Ini yang Dibahas

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 07 Sep 2016 20:54 WIB
Perwakilan Kedubes AS Bertemu Menperin, Ini yang Dibahas
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), menyambangi Kementerian Perindustrian. Mereka adalah Counselor for Economic, Jim Mullinax dan Deputy Chief of Mission, Brian McFeeters .

Keduanya bertemu Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, untuk menyampaikan selamat dipilih sebagai Menperin, sekaligus membicarakan sejumlah hal.

"Kita hanya ingin bertemu Menperin dan mengucapkan selamat kepadanya dan cerita tentang kemungkinan investasi Amerika di Indonesia," ujar McFeeters, di Kemenperin, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AS mau investasi di Indonesia tapi kita bertanya tentang peraturan impor dan ekspor, consumer goods, tanah, power plan, dan beberapa tentang yang berkaitan investasi industri," ujar Mullinax.

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin, Harjanto, mengatakan misalnya di bidang pembangkit listrik, pihak AS tertarik untuk mendukung pengembangan proyek pembangkit listrik 35.000 MW.

"Ditanya kamu maunya di mana (investasi) dia bilang farmasi dan power plan. Kalau power plan kami siap mendukung di situ 35.000 MW. Pak Menteri harap tidak hanya masuk di industri besarnya tapi bagian komponen itu bisa dibangun di dalam negeri supaya bisa dipenuhi di dalam negeri," ujar Harjanto dalam kesempatan yang sama.

Dalam pertemuan ini, perwakilan Kedubes AS untuk Indonesia menanyakan terkait akuisisi lahan, Harjanto mengatakan bahwa saat ini telah ada kawasan industri yang tersedia seperti di Gresik, Kendal, Dumai, Bontang, dan EJIP.

"Kawasan industri itu yang disampaikan Pak Menteri di luar kawasan industri yang lain karena telah ada infrastruktur pendukungnya," ujar Harjanto.

Selain itu, terkait dengan adanya lisensi untuk investasi telah diatur di BKPM dengan layanan PTSP, serta terkait pertanyaan ekspor dan impor juga bisa dilaksanakan secara online. Perwakilan Kedubes AS juga menanyakan terkait peraturan Hak Intelektual tentang farmasi.

Selain itu, dari segi pemerintah meminta agar perusahaan AS misalnya mendukung ekonomi digital dari segi UMKM. Misalnya yang bisa dibantu AS untuk mengembangkan produk seperti kerajinan tangan seperti consumer goods didukung oleh logistik seperti lewat jasa pengiriman seperti Fedex.

"Keperluan kita lainnya minta misal capacity building di Kementerian ini supaya mempunyai kemampuan yang cukup tinggi di dalam menghadapi perkembangan global. Ke depan bakal bangun program-program terkait itu apakah nanti bentuknya seperti formal course atau short course," ujar Harjanto.

Undangan US-Indonesia Investment Summit

Dalam kesempatan ini, Harjanto mengatakan Menperin Airlangga diundang untuk hadir di acara US Indonesia Investment Summit. Rencananya akan digelar pada tanggal 15 September 2016 di Jakarta.

Akan ada beberapa perusahaan multinasional yang hadir. Beberapa perusahaan yang hadir misalnya Chevron, Coca Cola, Master Card, Phillips Morris, Exxon Mobil

Yang mengadakan acara ini adalah The American Chamber of Commerce. Dalam acara ini diharapkan banyak masuknya investasi.

"Nanti memang ada perusahaan-perusahaan multinational yang bakal ikut US Indonesia Investment summit, nanti ada company briefing mendorong masuknya investasi," ujarnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads