Terganjal Isu Kebakaran Hutan, Industri Kertas Tak Dapat Diskon Harga Gas

Terganjal Isu Kebakaran Hutan, Industri Kertas Tak Dapat Diskon Harga Gas

Yulida Meditiara - detikFinance
Kamis, 08 Sep 2016 15:58 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Kementerian Perindustrian tengah mengusulkan ke Kementerian ESDM agar 10 sektor industri dan kawasan industri bisa mendapatkan diskon harga gas. Respons dari Kementerian ESDM, tidak semua sektor industri bisa mendapat diskon harga gas. Contohnya adalah industri kertas dan bubur kertas.

"Tadi kita tanyakan harapkan turun, tapi ternyata Pak Luhut (Plt Menteri ESDM) mengatakan di kasih sanksi dulu. Saya dengar dari Pak Mentri (Menperin Airlangga Hartanto) begitu," ujar Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, Misbahul Huda usai bertemu dengan Menperin, di Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis, (8/9/2016).

Belum diberikannya persetujuan diskon harga gas untuk sektor industri kertas dan bubur kertas dikarenakan sektor ini masih punya tugas untuk menanggulangi masalah kebakaran hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tadi karena masih banyak PR-PR kebakaran yang harus diselesaikan, karena masih banyak tuduhan kebakaran itu industri pulp dan paper juga dianggap harus bertanggung jawab. Padahal kan nggak segitunya juga sih ya. Mana mungkin kita tanam dan dibakar sendiri," kata Misbahul.

Saat ini industri kertas dan pulp membeli gas sekitar US$ 9 per MMBtu. Ini justru membuat industri tertekan dan sulit berdaya saing. Seperti diketahui, Kemenperin sedang berupaya untuk menurunkan harga gas suapaya berdaya saing, tetapi dengan tidak jadi diturunkan maka akan sulit bagi industri kertas untuk bersaing.

"Ini yang saya kira sulit bersaing," ujarnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads