"Konsumsi timah dunia di tahun 2020 akan mencapai 280.000 ton," kata Market Analysis ITRI Peter Kettle dalam paparannya pada forum diskusi International Tin Conference and Exhibition di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/9/2016).
Peningkatan konsumsi ini, sambung dia, sejalan dengan meningkatnya industri elektronik dunia dengan bermunculan berbagai produk-produk elektronik yang mengisi berbagai kebutuhan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data ITRI, timah paling banyak di produk baterai 2,3%, kimia 1,6%, solder 3,2%, 6,0% tinplate, dan lainnya sebanyak 3,9%.
"Peningkatan sekarang terkait konsumsi eletkronik yang banyak di produksi di Cina, ada produksi solder, 99 persen timah. Biasanya di Cina itu sering digunakan untuk baterai untuk digunakan penyimapanan yang menggunakan elektronik jadi penting sekali bahwa baterai konventional yang digunakan saat ini masih ada 1% komposisinya tetapi tu masih jadi pasar yang penting," imbuhnya Peter.
Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia sebagai salah satu negara terbesar produsen timah di pasar dunia. Namun tetap butuh sejumlah penyesuaian agar peluang tersebut bisa maksimal dimanfaatkan oleh Indonesia. (dna/dna)











































