Melihat Nasib Industri Logam, Mesin, Tekstil Hingga Smelter di 2 Tahun Jokowi-JK

Melihat Nasib Industri Logam, Mesin, Tekstil Hingga Smelter di 2 Tahun Jokowi-JK

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2016 18:31 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) fokus dalam menumbuhkan industri dalam negeri, khususnya di bidang pengolahan. Ini merupakan solusi alternatif dari kondisi harga komoditas yang jatuh sejak beberapa tahun lalu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE) tumbuh sebanyak 633 unit baik baru maupun perluasan. Total nilai investasinya sebesar Rp 75,15 triliun dari PMA dan PMDN.

"Dari total investasi tersebut, penyerapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 86 ribu orang," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian untuk industri kimia, tekstil, dan aneka (IKTA), tumbuh sebanyak 890 unit baik baru maupun perluasan. Total nilai investasinya sebesar Rp 235,50 triliun (PMA dan PMDN) dan penyerapan tenaga kerjanya sebanyak 378 ribu orang.

"Di sektor industri agro, periode 2014-2016, tumbuh sebanyak 66 unit baik baru maupun perluasan. Total nilai investasinya sebesar Rp 72,41 triliun dari PMA dan PMDN. Sedangkan, penyerapan tenaga kerjanya sebanyak 22 ribu orang," papar Airlangga.

Airlangga menambahkan untuk industri smelter, hingga sekarang jumlah investor telah mencapai 23 perusahaan dengan total nilai investasi sebesar US$ 12,2 miliar yang menjalankan sebanyak 25 proyek di 17 Kabupaten/Kota yang tersebar di sembilan provinsi.

"Ke-25 proyek tersebut meliputi smelting untuk sponge iron, pig iron, slab, katoda tembaga, alumina, feronikel, stainless steel slab, dan nickel pig iron," terangnya.

Sedangkan untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), pemerintah telah melakukan pembinaan sebanyak 1.993 sentra IKM pada periode 2015-2016. Sentra IKM tersebut meliputi sektor pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, kerajinan dan aneka, furnitur, serta sektor logam, mesin, elektronika, dan alat angkut.

Pada periode yang sama, juga telah dibina sebanyak 12.687 calon wirausaha baru.

"Sedangkan, jumlah unit usaha IKM pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,70 persen menjadi sebanyak 3.688.522 unit," tandasnya. (mkl/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads