PT Inalum (Persero) sebagai BUMN yang memproduksi aluminium hanya mampu menyediakan 260.000 ton per tahum, sedangkan sisanya harus dipenuhi dari impor.
"Kapasitas kita sekarang 260.000 ton dan kebutuhan di dalam negeri itu 800.000 ton per tahun," jelas Corporate Secretary Inalum Ricky Gunawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Domestik makin lama juga naik, sekarang 800.000 ton. Perkiraan kita di atas 2 juta di 2025 nggak terkejar juga," kata Ricky.
Sampai saat ini, Inalum masih menjadi produsen aluminium tunggal di Indonesia. Tingginya investasi untuk membentuk perusahaan olahan mineral membuat investor enggan melirik sektor ini.
"Inalum saja tunggal. Investasi besar, dan sumber energi harus tersedia itu syaratnya," tutup Ricky. (dna/dna)











































