Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Utomo mengatakan, para pelaku usaha bisa langsung datang ke perbankan untuk mendapat akses permodalan. Saat ini perbankan telah menyediakan 'menu' KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi pelaku ekonomi kreatif.
"Tahun ini ada namanya KUR Bekraf. Itu saja sudah kemajuan artinya perbankan untuk KUR-nya ada program KUR ekonomi kreatif. Langsung ke perbankan saja. Di sana sudah ada menunya untuk pelaku ekonomi kreatif," kata kata Fadjar, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, diharapkan para pelaku usaha semakin mudah mendapat dukungan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
Fadjar mengatakan ada 4 pilar akses pendanaan untuk ekonomi kreatif. Ada pun 4 pilar itu adalah skema hibah, pinjaman bank, venture capital, dan skema masyarakat dari crowdfunding seperti pasar modal dan filantropi.
Melalui program Dekraf, Bekraf berupaya membangun komitmen antara lembaga keuangan agar mau meningkatkan akses keuangannya ke pelaku usaha.
"Kita menciptakan atau berusaha membangun ekosistemnya, yang semakin banyak lembaga keuangan mau meningkatkan portofolio ke ekonomi kreatif," imbuhnya.
Selain dari perbankan, Bekraf juga menyedian sumber pendanaan lain dengan menggandeng Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVISINDO).
"Kita sudah bicara dengan AMVISINDO. Kita punya program untuk pembinaan startup (pengusaha pemula), saya punya program untuk fasiltiasi, mempertemukan yang sudah kita bina lewat start up, maupun sudah dibina oleh inkubator atau modal ventura lainnya. Karena nggak mungkin juga 100% semuanya tergantung Bekraf," kata Fadjar. (dna/dna)











































