Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat Usman, mengungkapkan pajak yang tinggi dan banyak di Indonesia membuat daya saing TPT dalam negeri kalah dari Vietnam atau pun Bangladesh.
"Di Indonesia pajaknya banyak, terutama PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Dari kapasnya sudah PPN, pemintalan kena PPN, dijual jadi kain kena PPN lagi, sudah produk jadi kena lagi PPN. Itu baru PPN saja, dari hulu ke hilirnya banyak sekali pajaknya," ucap Ade kepada detikFinance, Rabu (7/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Vietnam atau Bangladesh, pajaknya di akhir saja kena yaitu pas di ujung saja, kalau mau ekspor biasanya di pelabuhan baru dipungut. Kita kena pajak banyak sekali, tapi masalahnya itu kan diatur UU Perpajakan. Kalau mau mengubah tentu lama," ujar pengusaha tekstil asal Bandung ini. (ang/ang)