2017, Industri Diramalkan Tumbuh 5,4%

2017, Industri Diramalkan Tumbuh 5,4%

Yulida Medistiara - detikFinance
Kamis, 22 Des 2016 19:14 WIB
2017, Industri Diramalkan Tumbuh 5,4%
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Kementerian Perindustrian memproyeksikan industri non migas akan tumbuh 5,2%-5,4% pada 2017, atau naik dari proyeksi tahun 2016 sebesar 5,0%-5,3%. Pemerintah optimistis kondisi perekonomian nasional akan lebih stabil pada tahun depan sehingga menumbuhkan investasi baru.

"Pemerintah optimistis bahwa kondisi perekonomian nasional akan lebih stabil dan membaik sehingga menumbuhkan iklim investasi yang kondusif bagi sektor industri," kata Menperin Airlangga Hartarto, di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2016).

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi motor pertumbuhan industri non migas pada 2017. Hal itu karena pertumbuhan sektor makanan dan minuman cukup tinggi dan mampu bertahan saat ekonomi sedang melambat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Subsektor industri yang diperkirakan akan tumbuh paling tinggi dan menjadi motor pertumbuhan industri pengolahan non-migas masih disumbang oleh industri makanan dan minuman," kata Airlangga, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, (22/12/2016).

Jumlah ekspor sektor pertanian menyumbang 2,36% sepanjang Januari-November 2016, hal itu turun dari periode yang sama tahun 2015 sebesar 2,48%. Ia memproyeksikan sektor makanan dan minuman akan tumbuh 7,5-7,8% di tahun 2017. Jumlah tersebut menurun dari realiasi kuartal III 2016 sebesar 8,5% karena pemerintah memperhitungkan sebagai pertumbuhan yang realisti.

"Pertumbuhan industri makanan minuman kita lihat perkembangannya, tentu kita harapkan pertumbuhan yang lebih tinggi, tapi secara agregat ada hal-hal yang perlu diperhatikan terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga.

Menurut Dirjen Industri Agro, Panggah Sutanto hal itu karena pemerintah melihat pertumbuhan secara realistis. Menurutnya, industri makanan biasanya bergerak stabil, justru cenderung tumbuh cepat saat menjelang lebaran dan natal atau tahun baru.

"Untuk proyeksi 7,5% karena sepanjang tahun itu biasanya menjelang Lebaran sama Natal memang mengalami lonjakan jadi saya kira sementara saya pasang 7.5%," kata Panggah.

Pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh pengembangan SDM industri yang diharapkan dapat menambah daya saing dan produktivitas industri. Di mana saat ini, Kemenperin menyiapkan tenaga kerja melalui pendidikan vokasi berbasis kompetensi seperti 9 SMK, 7 balai diklat industri, 8 politeknik D3 dan D4 serta 1 akademi komunitas D1 dan D2.

"Perhatian Pemerintah yang tinggi terhadap pengembangan SDM industri juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi dan produktivitas di sektor industri," kata Airlangga. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads