"Dari evaluasi, 14 kawasan industri itu ternyata 3 kawasan itu selesai bisa lebih cepat, yaitu Morowali, Sei Mangkei, dan Bantaeng," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, Imam Haryono, kepada detikFinance, Senin (26/12/2016).
Ketiga kawasan industri yang baru tersebut diharapkan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang pada akhirnya bisa membuka lapangan kerja baru di daerah luar Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini investor kawasan industri didukung oleh pemerintah terkait infrastruktur pendukungnya. Ke depan nantinya terkait pembebasan lahan, dan perizinan lainnya akan didorong dipermudah bagi pengusaha.
"Industri yang dimiliki swasta memiliki dukungan pemerintah terkait akses jalan, tol, pelabuhan, infrastruktur air, infrastruktur listrik, pemerintah yang mengembangkan infrastruktur, pemerintah memasukkan ini sebagai proyek prioritas nasional, karena tujuanya untuk meningkatkan investasi," imbuhnya.
Dari ketiga kawasan industri tersebut diperkirakan akan menyerap 326.500 tenaga kerja baru. Rinciannya, untuk kawasan industri Sei Mangkei diperkirakan akan menyerap sekitar 83.300 orang, Morowali sekitar 80.000 tenaga kerja, dan Bantaeng sebanyak 163.200 tenaga kerja baru.
Selain itu ada 3 kawasan industri yang sedang dalam tahap pembangunan, yaitu Palu, Bitung, dan Konawe. Sedangkan 8 kawasan industri lainnya masih dalam tahap perencanaan.
Untuk 3 tahun ke depan, juga akan dilakukan percepatan pembangunan Kawasan lndustri Tanjung Buton, Dumai, Berau, Tanah Kuning, JIIPE (Gresik), Kendal, dan Kawasan Industri Terpadu Wilmar di Serang (Banten). Sampai saat ini, terdapat 73 kawasan industri yang telah beroperasi di seluruh Indonesia. (dna/hns)











































