Saat ekonomi global melemah, IKM nyaris tidak terpengaruh dan pertumbuhannya relatif stabil. Kontribusi sektor IKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat dari 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pembinaan dan penguatan IKM akan memberikan dampak ekonomi dan efek sosial yang positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor IKM telah menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor lainnya. Serapan tenaga kerja pada sektor ini di awal tahun ini mencapai 97,22%. Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) IKM Kemenperin, jumlah sentra IKM tahun 2016 sebanyak 7.437 sentra. Jumlah unit sentra terbanyak diduduki usaha pangan (40%), kerajinan dan aneka (23%), serta sandang (16%).
Memasuki 2017, Kemenperin menargetkan pertumbuhan unit usaha IKM sebanyak 182.000 unit menjadi 4,03 juta. Jumlah ini meningkat 4,7% dari jumlah unit usaha IKM tahun ini.
Untuk itu, Airlangga menjelaskan, langkah strategis yang dilakukan Kemenperin dalam menumbuhkan unit usaha baru IKM adalah dengan melalui pembinaan dalam bentuk revitalisasi kepada 1.200 sentra IKM.
"Kami menilai pengembangan wirausaha IKM sangat penting, karena sektor ini berperan besar terhadap pertumbuhan industri dan ekonomi nasional. Pada tahun 2017, kami akan melakukan pembinaan, salah satunya melalui revitalisasi 1.200 sentra IKM," tambah Airlangga.
Revitalisasi tersebut akan disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), pendampingan Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL), dan penguatan kelembagaan sentra. Selain itu, Wirausaha Baru (WUB) juga ditargetkan tumbuh sebanyak 5.000 unit usaha dari program penumbuhan dan pengembangan WUB.
Direktur Jenderal (Ditjen) IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih, menuturkan pihaknya telah menargetkan pertumbuhan WUB sebanyak 5.000 unit usaha melalui program penumbuhan dan pengembangan WUB. Ditjen IKM akan memfasilitasi 5.000 unit usaha itu untuk mendapatkan legalitas usaha di 2017.
"Jika sudah memiliki legalitas, program itu akan dijalankan melalui anggaran pusat dan dekonsentrasi. Kami juga memproyeksikan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk IKM tahun 2017 sebesar Rp 6 triliun untuk 240.000 unit usaha," pungkasnya. (wdl/wdl)











































