Selama 2016, Indonesia tercatat melakukan ekspor sawit senilai US$ 17,8 miliar atau Rp 240 triliun atau naik 8% dari sebelumnya US$ 16,5 miliar Rp 220 triliun. Sedangkan dari sisi volume ekspor di 2016 tercatat turun 2% dari 26,2 juta ton menjadi 25,7 juta ton.
Negara tujuan ekspor sawit Indonesia terbesar saat ini adalah India dengan volume ekspor hingga November 2016 mencapai 5,1 juta ton. Kemudian, China sebanyak 2,8 juta ton. Tak ketinggalan, Belanda dan Pakistan juga menjadi negara tujuan ekspor sawit terbesar Indonesia dengan volume masing-masing 2,5 juta ton dan 1,8 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FOB adalah kewajiban eksportir dalam membayar biaya pengiriman hingga pelabuhan terdekat, kemudian setelah barang berada di atas kapal maka biayanya ditanggung oleh importir.
"Nilai FOB India US$ 3,2 miliar, China US$ 1,8 miliar, Pakistan US$ 1,2 miliar, Belanda US$ 2,5 miliar," jelas Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi di Kantornya Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Tahun ini, ekspor sawit ditargetkan naik hingga 5,6%. Beberapa negara tujuan ekspor terbesar tersebut juga akan terus digenjot pengirimannya karena dinilai masih memiliki peluang yang besar.
"Semua negara masih bisa, India, China, Pakistan, Belanda. Karena Belanda juga pasok ke negara lain di Eropa," tutur Bayu.
Selain itu, belakangan ini juga tengah terjadi tren kenaikan volume ekspor sawit ke Eropa selatan seperti Spanyol dan Italia dengan nilai mencapai US$ 1,2 miliar secara keseluruhan.
"Mereka utama untuk biodiesel," tutup Bayu. (hns/hns)