Kejadian ini terjadi ketika Jokowi tengah berpidato di Dusun Tumang, Senin (30/1/2017). Ia meminta salah satu pelaku usaha yang bernama Muroji naik ke atas panggung.
"Ekspor ke mana saja?," tanya Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi memuji kepiawaian Murijo dalam berusaha, karena mampu masuk ke pasar AS tapi juga tetap merambah pasar dalam negeri.
"Jangan sudah bisa ekspor, lokal ditinggal nanti dimasuki yang lain," terangnya.
Pertanyaan Jokowi berlanjut soal orang yang sudah dipekerjakan oleh Murijo yang kemudian diketahui adalah 20 orang. Jokowi juga bertanya tentang kondisi ekspor sekarang.
"Ekspornya full container atau gimana," tanya Jokowi.
"Sebagian, kalau itu saya pernah sendiri tahun 2005-2008 kontainer sendiri. Sekarang sedikit dompleng (goyang) pak. Soalnya bergolaknya ekonomi itu pak," jelas Murijo.
Orang kedua yang dipanggil Jokowi adalah Mansur. Usaha yang dijalankan Mansur terlihat lebih besar dari sebelumnya karena sudah mampu menjangkau pasar AS, Eropa, Jepang dan Korea Selatan. Jokowi selanjutnya bertanya tentang hambatan yang dilewati.
"Bahan baku ketika kurs dolar (menguat) harga bahan baku naik signifikan," terang Mansur kepada Jokowi.
Menurut Jokowi, keluhan dari industri kecil dan menengah harus didengar dan diberikan solusi secepat mungkin. Pemerintah tidak hanya mengurus perusahaan besar. Maka dari itu, dalam fasilitas ini, pelaku industri akan mendapatkan pembebasan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) atas barang yang diimpor.
"Saya kira solusinya ini, yang diurus jangan yang gede-gede, yang kecil-kecil diurus sekarang. Memang ngurus yang kecil menengah pusing, tapi keberpihakan itu harus. Yang gede sudah bisa ngurus duitnya sendiri, yang kecil menengah diurus biar jadi gede. Saya akan lihat setahun lagi yang kecil-kecil sini udah diurus belum," papar Jokowi. (mkj/dna)











































