Seperti halnya petambak di Desa kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, rela panen dini tambak garamnya. Demi mengejar keuntungan besar dengan menjual garam Rp 2.500 per kilogram.
Suparyono , Ketua Kelompok Tani Garam di Desa Kalibuntu saat ditemui mengatakan, dirinya dan petani garam lainnya terpaksa memanen garamnya, karena nilai garam yang masih tinggi. Sebab, saat ini harganya mencapai Rp 2.500 per kilogram. Karena itu, dirinya tidak berpikir panjang untuk panen dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Deddy Isfandi saat dikonfirmasi terpisah membenarkan, nilai harga garam yang naik melonjak tidak ingin terlewatkan sia-sia. Petambak garam saat ini, terus berusaha untuk memproduksi garam dan bahkan rela panen dini, untuk mengejar harga garam yang masih tinggi.
"Harga garam sekarang capai Rp 2.500 per kilogram dan baru kali ini harga garam sampai setinggi itu. sebelumnya paling tinggi hanya Rp 1.000 per kilogram," katanya kepada wartawan.
Tahun lalu dikatakan Deddy, produksi garam di Kabupaten Probolinggo hanya berkisar 8.436 ton. Itu merupakan hasil panen 54 kelompok petambak garam selama setahun kemarin dengan luas tambak total berkisar 320,8 hektar.
"Ketersediaan garam hasil panen tahun kemarin yang rendah, ternyata membuat nilai harga garam di tahun ini tinggi. Karena itu, petambak garam rela panen dini. Hasil produksi garam dari panen tahun ini masih belum terdata seluruhnya," jelas Dedy. (ang/ang)











































