Salah satu perusahaan raksasa kelapa sawit, Sinar Mas, mendukung hal tersebut. Bahkan perusahaan ini siap membuat working group untuk membina para petani sawit yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Kita punya working group, itu fokus untuk petani swadaya. Bagaimana kita bikin satu modul untuk kerjasama dengan swasta ada juga dari luar negeri untuk sama-sama kita bikin peningkatan," kata Board Member Sinar Mas Group, Franky O Widjaja, di Plaza Sinar Mas, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang misalnya sawit yang mereka punya per hektar hanya 2 sampai 3 ton normalnya harusnya 5 ton. Jadi bagaimana kita bisa tingkatkan kesana tambahan itu hampir double kan itu double itu artinya semua masuk ke profit," imbuhnya.
Jika produktivitas lahan kelapa sawit meningkat, menurut Franky, program ekonomi kerakyatan akan lebih maksimal.
"Jadi kalau ada 2 juta hektar yang punya petani bisa meningkat jadi 6 juta ton dikali harga CPO US$ 600 itu bisa US$ 3,6 miliar. Itu dahsyat sekali," tutur Franky.
Sekadar informasi, pemerintah tengah menggodok kebijakan redistribusi aset dan perhutanan sosial. Nantinya masyarakat akan diberikan hak kelola lahan hutan selama 35 tahun. (hns/hns)