Setelah berhasil melakukan uji terbang perdana dengan mulus, pesawat N219 buatan Bandung masih harus melewati serangkaian uji terbang untuk mendapatkan Type Certificate dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan pengecekan sistem pesawat N219 sebelum dilakukan uji terbang lagi dengan total waktu 20 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PTDI bersama DKPPU Kementerian Perhubungan juga telah menyusun rencana bersama untuk melakukan serangkaian uji pesawat sebelum diberikan Type Certificate.
Tak berhenti di situ, pesawat N219 masih harus melewati 300 jam terbang sebagai syarat mendapatkan Type Certificate. Type Certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat yang dikeluarkan oleh DKPPU Kementerian Perhubungan.
"Kita kira-kira minimum certifying 300 jam untuk dapat Type Certificate," tutur Arie.
Pesawat N219 juga harus melewati 3.000 cycle fatigue test, di mana setiap satu kali take off dan landing dihitung satu cycle. Uji ini dilakukan untuk mengetehui kekuatan pesawat saat beroperasi.
"Kemudian harus melewati petik tes 3.000 cycle dengan diberikan beban normal terbang berulang-ulang," ujar Arie.
Arie memperkirakan, dengan persyaratan tersebut, N219 bisa mendapatkan type certificate pada 2018 mendatang. Serangkaian uji tersebut diperkirakan memakan waktu 8-10 bulan dari sekarang.
"Kita mulai terbang minggu ini, continue terbangkan. Dengan 2 pesawat, sekitar 8 bulan sampai 10 bulan. Kalau kita mulus jalannya, enggak ada gangguan 8 bulan selesai 2 pesawat dan type certificate di 2018," kata Arie. (ara/ang)