Korea akan Bangun Pabrik Bahan Sneakers Rp 330 M di Karawang

Laporan dari Seoul

Korea akan Bangun Pabrik Bahan Sneakers Rp 330 M di Karawang

M Aji Surya - detikFinance
Kamis, 24 Agu 2017 17:53 WIB
Foto: M Aji Surya/detikcom
Seoul - PT Dong-Jin Textile Indonesia, perusahaan PMA 100% asal Korea Selatan, akan mulai produksi tekstil bahan sneakers di Karawang, Jawa Barat, mulai awal tahun 2019. Dengan rencana investasi sekitar Rp 330 miliar, perusahaan ini tahun depan bergegas pembangunan pabriknya kawasan industri di Karawang. Nantinya pabrik tersebut akan mempekerjakan 500-an orang karyawan.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Presiden dan pemilik Dong-Jin Textile Co., LTD, Choi Woo-Chui, dalam kunjunga Dubes Umar Hadi ke kantonya di kota Busan, Korea Selatan, hari Rabu, 23 Agustus 2017. Keduanya bersama tim membahas cara-cara pengembagan usaha Dong-jin Textie di Indonesia.

Dubes Umar Hadi menyampaikan concern terhadap investasi dari Korea Selatan yang tidak hanya menyerap banyak tenaga kerja juga sebagai substitusi impor yang sekaligus menambah komoditas ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KBRI Seoul akan membantu menghubungkan perusahaan dengan lembaga-lembaga pendidikan seperti SMK dan Sekolah Tinggi Tekstil di Indonesia agar bisa mulai merekrut tenaga-tenaga terampil," kata Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi.

Pimpinan Dong-Jin menjelaskan bahwa pabriknya di Karawang akan menjadi fasilitas produksi ke-4 di luar Korea Selatan. Sebelumnya, 3 pabrik sudah dibangun dan berproduksi di Vietnam. Produk Dong-Jin adalah tekstil sintetis bahan sepatu 'sneakers' yang sebagian besar menjadi pasokan bagi merek terkenal seperti Nike dan Adidas. Tekstil produksinya dikenal berkualitas tinggi, ringan, dan nyaman di kaki (breathable). Teknologi tinggi diterapkan baik dalam desain produk maupun proses produksinya.

Pabrik yang akan didirikan di Karawang akan menerapkan standar teknologi yang sama dengan di Korea Selatan, termasuk dalam soal pengolahan limbah. Jadi aman untuk lingkungan.

Pada kesempatan kunjungan ke pabrik Dong-Jin itu, Dubes Umar diperkenalkan kepada 8 orang TKI yang bekerja di sana. Imam, 27 tahun, asal Ngawi, yang sudah bekerja hampir 2 tahun, mengatakan bahwa meskipun kerjanya berat, dia merasa senang karena gaji cukup besar, dapat kamar asrama di lokasi pabrik dan dapat makan tiga kali sehari. "Kami tidak ada keluhan apa pun Pak," kata Imam kepada Dubes Umar.

Dubes Umar Hadi berpesan agar Imam dan kawan-kawan menjaga kesehatan dan disiplin dalam hal keselamatan kerja. "Setelah bekerja di sini sesuai kontraknya, adik-adik harus bisa pulang ke kampung halaman dengan badan sehat, pengalaman kerja, dan tabungan banyak, sehingga bisa buka usaha sendiri nantinya," pesan sang Dubes.

Saat ini, terdapat sekitar 2.000 perusahaan Korea Selatan berinvestasi di Indonesia. Pada saat yang sama, 36 ribu pendulang devisa Indonesia bekerja di berbagai perusahaan di negeri ginseng. (hns/hns)

Hide Ads