Saat ini 1/4 kg garam dijual Rp 1.500/kg dari harga normal sebelum kenaikan sebesar Rp 1.000. Padahal, pasokan garam ke pasar sudah lancar. Apa alasannya?
"Sudah dari agen harganya segitu. Sudah dari sananya. Meski sudah turun, harganya memang masih mahal kalau dibandingkan dengan yang lalu-lalu. Kalau pas mahal, seperempat (kg) kita jual Rp 6.000. Kalau pedagang paling ambil untung Rp 500 sebungkus," kata Fauzi, salah seorang pedagang sembako Pasar Klender, Jakarta Timur ditemui di lossnya, Minggu (10/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bulan lalu kadang minta enggak ada. Sekarang barangnya ada, tapi harganya kan masih mahal. Yang beli juga enggak banyak, jadi ambil rutin biasa saja," ungkap Fauzi.
Menurut Fauzi, garam dapur meja yang berbentuk halus, garam kasar juga saat ini masih cukup mahal.
"Yang garam kasar itu kemarin pas mahal Rp 12.000/kg, sekarang jadi Rp 6.000/kg. Saya beli kan sekarung isi 50 kg itu Rp 500.000. Jadi modalnya sekilo Rp 10.000, jualnya Rp 11.000. Kalau pasokan sih lancar-lancar saja," pungkas Fauzi.
Opi, pedagang sembako Pasar Klender lainnya mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, harga dari distributor memang sudah turun sejak 2 minggu belakangan ini. Namun relatif masih lebih mahal ketimbang sebelum terjadi kelangkaan.
"Namanya pedagang kan ikuti harga dari sales saja. Di sana naik kita ikut naik, kalau turun ya turun," ungkap Opi. (idr/dna)