President Premiair Group, Capt. Tony Hadi mengungkapkan, rata-rata penyewaan pesawat jet pribadi per bulan belakangan ini hanya mencapai 30 jam. Sedangkan, beberapa tahun lalu mencapai 50 jam penerbangan per bulan.
"Kalau sekarang agak slow ya 20-30 jam per bulan. Kalau high season 40-50," kata Tony di Premiair Lounge, Jakarta, Senin (18/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung suasananya kalau ekonomi lagi boom (bagus) ya sibuk. Situasinya lagi tidak (bagus)," kata Tony.
Premiair adalah perusahaan penerbangan yang mengelola 15 pesawat jet pribadi, dan 1 di antaranya merupakan milik Premiair sendiri. Sisanya merupakan pesawat jet pribadi milik pihak lain yang dikerjasamakan operasi.
Mengantisipasi kelesuan tersebut, Premiair juga mengoptimalkan usaha di bidang lainnya. Melalui PT Wira Adirajasa Dirgantara yang merupakan anak usaha Premiair, bisnis yang difokuskan adalah Fixed Base Operator (FBO). Selain itu, melalui PT Wira Jasa Angkasa juga menawarkan jasa servis pesawat terbang atau MRO.
"Sekarang kita punya MRO, FBO, punya lounge, punya konsuktan bisnis untuk dukung main business," ujar Tony.
Tony menambahkan, segmen bisnis yang cukup menopang Premiair saat ini adalah bisnis bengkel pesawat jet pribadi. Selain itu, penyewaan hanggar pesawat juga memberikan sumbangan bagi pendapatan perseroan.
"Yang bisa hidup servicing company MRO dan ground handling," tutur Tony. (ara/dna)











































