Bukan untuk Pamer, Ini Alasan Pengusaha Beli Jet Pribadi

Bukan untuk Pamer, Ini Alasan Pengusaha Beli Jet Pribadi

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 18 Sep 2017 18:17 WIB
Foto: Grandyos Zafna.
Jakarta - Biaya sewa jet pribadi bisa dibilang mahal bagi kebanyakan orang yakni sekitar US$ 10.000 atau Rp 132 juta (Kurs Rp 13.200/US$) per jam. Namun tidak bagi kalangan pengusaha. Tak sekadar sewa, bahkan ada yang rela membeli untuk kepemilikan pribadi.

Alasannya tentu bukan untuk pamer kekayaan apa lagi sekadar gaya. President Premiair Group, Capt. Tony Hadi mengungkapkan, mereka yang membeli pesawat jet pribadi, punya kebutuhan yang jauh lebih penting dari sekadar pamer kekayaan.

Mereka memiliki mobilitas yang tinggi dengan waktu yang terbatas, sehingga tidak dapat hanya mengandalkan jadwal penerbangan komersil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang bisnis rentan dengan airline karena waktunya. Mentalitinya itu juga harus diubah bahwa orang beli pesawat bukan semena-mena kaya, tapi untuk melakukan bisnis," ujar Tony di Premiair Lounge, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Tony mencontohkan, misalnya seorang pengusaha memiliki perjanjian bisnis senilai US$ 30 juta dengan waktu yang singkat. Sementara itu, tidak ada jadwal penerbangan pesawat komersil yang mengakomodir kebutuhannya, maka dari itu ia membeli atau menyewa pesawat pribadi untuk kebutuhan bisnisnya yang bernilai jutaan dolar.

"Mau tanda tangan bisnis US$ 30 juta tapi pagi harus sampai sana. Masa nunggu airlines habis itu pindah ke satu tempat," kata Tony.

Tony menambahkan, waktu memiliki nilai yang tak terkira. Maka dari itu, beberapa orang memilih menumpangi pesawat pribadi untuk tiba lebih cepat di tempat tujuan.

"Waktu itu sangat bernilai, kalau di luar negeri waktu is money. Jangan sampai waktu enggak jadi uang, makanya gunakan business jet," ujar Tony. (ara/dna)

Hide Ads