Perusahaan tersebut saat ini tengah mengajukan izin ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan juga meminta insentif pajak berupa tax holiday karena nilai investasinya yang cukup besar.
"Sekarang sudah ada investor yang masuk untuk membuat carbon steel (baja karbon). Investornya Delong, kombinasi dari China dan perusahaannya listing di Singapura. Mereka sedang melakukan izin. Izin BKPM sudah masuk, lanjutnya mereka minta tax holiday," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di sela acara Pertambangan dan Energi Expo 2017 di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu hampir sekitar US$ 900 juta-1 miliar, plus power plant US$ 1,3 miliar," kata Airlangga.
Produk baja karbon tersebut nantinya serupa dengan produk yang dihasilkan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Kapasitas pabrik baja karbon sebanyak 3 juta ton per tahun.
"Mereka akan produksi 3 juta ton," tambah Airlangga. (ara/mkj)











































