"Ada dua kandidat, satu dari Amerika, Kanada tepatnya Pratt & Whitney dan juga Rolls Royce, Inggris. Itu jelas yang dibutuhkan oleh R80, harus disesuaikan dengan kebutuhan energi yang menopang R80," kata Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho di Perpustakaan Habibie Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2017).
Agung juga menginginkan adanya alih teknologi dalam pengembangan prototipe pesawat R80 tersebut. Sehingga berbagai komponen pesawat R80 bisa diproduksi di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai kandungan komponen dalam negeri, Agung mengatakan, beberapa komponen masih dipesan dari luar negeri. Namun, beberapa komponen juga didapatkan dari dalam negerim
"Kita mendorong industri supply pesawat untuk ikut mendorong supplier asing dengan lokal," ujar Agung. (ara/ang)