"Luar negeri kami sedang penetrasi baik di Malaysia, Thailand, Senegal, sudah masuk dalam penawaran harga. Itu (kapal) militer juga," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).
Hanya saja, dalam memasarkan penjualan kapal ke beberapa negara, PAL terhalang beberapa kendala. Salah satunya dengan Filipina yang beberapa bulan lalu tersandung masalah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengiriman kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat disayangkan repeat order jadi terbelenggu, Malaysia juga ikuti United Nation and Corupption itu, terus bagaimana.
Jadi inilah kita harus jernih pikiran antara oknum dengan korporasi, jangan sampai korporasi jadi korban," kata Budiman.
Di sisi lain, PT PAL Indonesia tengah merampungkan pengerjaan Kapal Cepat Rudal (KCR) milik pemerintah dan TNI Angkatan Laut (AL). Selain itu, PAL Indonesia juga mengerjakan kapal Landing Platform Dock (LPD) untuk TNI AL.
"Saat ini kita sedang kerjakan KCR, dari pemerintah satu unit dan dua pengembangan KCR lagi TNI AL untuk membangun sistem peluru kendali dan lain-lain. Plus ada tipe LPD, itu juga AL," kata Budiman. (ara/hns)