Salah seorang penjual batik di lokasi, Lutfi, mengatakan penjualan batik di Thamrin City masih tinggi. Dirinya mengaku dalam sebulan mendapatkan omzet sekitar Rp 35 juta hingga Rp 40 juta.
"Kalau dihitung kira-kira dalam sebulan rata-rata masih sekitar Rp 35 juta-Rp 40 juta. Itu masih normal, penjualan batik masih bagus," kata Lutfi saat berbincang dengan detikFinance di kiosnya, Jakarta, Senin (2/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau setahun mungkin ada peningkatan sekitar 15%," terangnya.
Sama seperti Lutfi, penjual batik lainnya di Thamrin City bernama Priyo mengaku kondisi penjualan batik masih cukup bagus. Dalam sebulan bisa mengantongi omzet hingga Rp 50 juta.
Menurutnya, banyaknya produk pakaian impor tak mengganggu industri penjualan batik lokal. Sebab, kata dia, batik telah memiliki segmentasi pembelinya sendiri.
"Masih bisa bersaing dengan pakaian impor, karena memang batik sudah ada pelanggannya sendiri kalau untuk batik. Orang-orang masih senang pakai batik," kata pria yang menjual batik khas Solo tersebut. (hns/hns)











































