"Ini penting untuk kami bawa pada saat kami bicara dengan semua pihak yang ada di Eropa karena kita menghadapi tantangan negatif event black campaign against palm oil," kata Retno, usai bertemu Kadin Belgia di Brussel, Selasa (10/10/2017).
Menlu menjelaskan, saat pertemuan itu pihaknya menjelaskan mengenai hal apa saja yang sudah dilakukan Indonesia untuk menangkal kampanye hitam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Retno, Eropa selama ini meminta sawit dengan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Sedangkan Indonesia punya sertifikasi sendiri untuk sawit, yakni Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO)
"Oleh karena itu sudah ada satu join study yang mengcover elemen-elemen yang ada di ISPO dan RSPO. Sertifikasi kan tidak perlu harus melalui ISPO kalau elemen-elemen yang ada di dalam ISPO itu sama dengan yang ada di RSPO," tutur Menlu.
Meski diupayakan ada studi bersama, Retno tetap meminta pengusaha sawit di Indonesia juga memperbaiki lingkungan dan situasi terkait penanaman sawit.
"Mereka akan melihat kemungkinan seperti itu (join study). Tapi sekali lagi pesan itu kan tidak cukup disampaikan sekali tersampaikan pesan itu disampaikan Saya kira kami di dalam negeri juga terus memperbaiki lingkungan situasi dan sebagainya yang terkait dengan palm oil," jelas Retno. (rna/wdl)











































