Setelah disematkan nama oleh Jokowi, prototipe pesawat N219 masih harus melewati serangkaian uji terbang. Uji terbang dilakukan untuk mendapatkan type certificate (TC) dari Kementerian Perhubungan.
"Melanjutkan program sertifikasi dengan berbagai macam Flight Test dan Ground Test," kata Direktur Produksi Arie Wibowo saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita targetkan untuk mencapai sertifikasi di akhir 2018," ujar Arie.
Baca juga: Kenapa Pesawat N219 Harus Diberi Nama? |
Adapun dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.
Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat (landing). Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.