Mengutip AFP, Kamis (8/2/2018), Cina saat ini menghadapi kondisi kesenjangan gender yang sangat besar antara jumlah laki-laki dan perempuan.
Ada selisih jumlah antara laki-laki dan perempuan di China hingga 33,6 juta lebih. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak di negara berpenduduk 1,4 milar jiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Exdoll sebenarnya memproduksi boneka ini lebih untuk teman bagi para pria kesepian baik yang karena belum mendapat jodoh atau pun para pensiunan yang mulai memasuki masa senja.
Perusahaan mengestimasi bisa menyediakan lebih dari 80% boneka yang ada di seluruh dunia dengan target penyerapan tenaga kerja hingga 1 juta orang dan nilai industri mencapai US$ 6,6 miliar atau Rp 898,26 triliun.
Tahun depan Exdoll berambisi bisa menyediakan boneka seks yang lebih canggih dengan menyematkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang membuat boneka ini bisa memiliki raut wajah dan gerak tubuh seperti manusia, pengenal suara hingga gerak bola mata yang bisa mengikuti gerak pemiliknya.
Baca juga: Foto: Mengintip Pabrik Boneka Seks di China |