Direktur Borneo Olah Sarana Sukses, Widodo Nurly Sumady mengatakan, pihaknya menargetkan penjualan tahun ini sebesar US$ 60 juta atau setara Rp 810 miliar. Angka tersebut meningkat 2 kali lipat dibanding perkiraan penjualan 2017.
"Target penjualan US$ 60 juta itu dengan margin laba 25%. Minimum itu 2 kali lipat dari pendapatan 2017," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bahkan bisa jual di US$ 105 juta. Jadi itu dasarnya mengapa penjualan bisa meningkat," tambahnya.
Sementara untuk tahun ini perseroan berharap bisa meningkatkan produksi batu bara sekitar 870 ribu ton. Angka itu hampir 3 kali lipat dari produksi batu bara perseroan tahun ini sekitar 200-300 ribu ton.
"Produksi akan meningkat 3 kali lipat karena ada rencana buka area baru di garap PT Pratama Buana Sentosa. Going operationnya pertengahan tahun ini," tambahnya.
Dari produksi tersebut sekitar 50% akan dijual di dalam negeri, yang mana akan diserap oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Sementara setengahnya akan dijual ke Jepang.
"Market Jepang itu paling berani bayar premium. Kalau kita masuk ke Jepang kita bisa jual di atas HBA (Harga Batubara Acuan)," kata Widodo. (zlf/zlf)