RI Rajin Bangun Infrastruktur Jadi Target Empuk Baja Murah China

RI Rajin Bangun Infrastruktur Jadi Target Empuk Baja Murah China

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 27 Mar 2018 13:56 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Para pengusaha lokal khawatir imbas perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mendorong serbuan baja murah dari China. Sebab, China bakal mencari wilayah untuk mengalihkan penjualan bajanya yang sulit masuk AS.

Indonesia bakal menjadi salah satu negara sasaran limpahan baja murah tersebut. Kenapa?

Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry (IISIA) Hidayat Triseputro mengatakan, Indonesia memiliki pasar yang besar. Apalagi, Indonesia memiliki penduduk sekitar 250 juta jiwa sehingga kebutuhan akan baja besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ASEAN terbesar pasarnya adalah Indonesia. Kekhawatiran kita semua. Termasuk pemerintah yang jelas mengkhawatirkan itu," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (26/3/2018).

Dia mengatakan, hal itu ditambah dengan proyek infrastruktur pemerintah yang masif. Hal itu menjadikan Indonesia sasaran empuk penjualan baja China.

"Iya betul, itu salah satunya (kenapa baja China bakal ke Indonesia). Orang di dunia tahulah membangun dengan gencar, membangun infrastruktur yang masif," sambungnya.

Dia mengatakan, sebetulnya, serbuan baja murah China menjadi perhatian para pengusaha sejak 5 tahun terakhir. Baja murah ini membuat pengusaha lokal menjadi kalah saing.

"Sebetulnya baja murah mengancam kita 5 tahun terakhir, kenapa baja kita 5 tahun terakhir bisa dikatakan suffering. Karena memang intens dan masif sekali, itu dengan model-model praktik seperti dumping China itu," tutup dia. (zlf/zlf)

Hide Ads