RI Butuh 14 Juta Ton Baja Setahun, Berapa yang Diimpor?

RI Butuh 14 Juta Ton Baja Setahun, Berapa yang Diimpor?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 27 Mar 2018 18:17 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Indonesia membutuhkan baja sebesar sebesar 14 juta ton dalam setahun. Kebutuhan tersebut dipenuhi dari produksi dalam negeri maupun impor. Berapa impornya?

Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry (IISIA) Hidayat Triseputro menerangkan, sebanyak 25-30% berasal dari impor. Baja yang diimpor ini ialah baja paduan (alloy steel) atau baja khusus yang tidak bisa diproduksi di Indonesia. Baja tersebut biasanya digunakan untuk rel kereta maupun komponen alat berat.

"Dari konsumsi tahunan 14 juta ton. Kurang lebih 25-30% kita belum bisa memproduksi itu. Istilahnya non-accessible market. Karena memang tidak fokus ke sana," ujar dia kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (26/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menuturkan, sisanya sebanyak 70-75% merupakan baja konstruksi. Baja-baja ini bisa diproduksi di Indonesia.

Namun demikian, dia mengatakan dari 70-75% tersebut hanya 40-45% yang dipenuhi oleh industri dalam negeri. Lagi-lagi, sisanya dipenuhi oleh impor.

"Yang 75% sisanya kesempatan dong dari 14 juta tapi kenyataannya dari 75% itu kita hanya memasok sekitar 40-45%, sisanya impor," ujar dia.



Dia mengatakan, baja China bisa terserap karena bisa dijual lebih murah. Murahnya baja China salah satunya karena adanya insentif berupa potongan pajak oleh Pemerintah China.

"Jadi hanya masok 40-45% dari 75%. 25-30% itu bobol tadi itu," ungkapnya. (zul/zul)

Hide Ads