Jokowi dan PM India Bahas Investasi hingga Tarif Bea Masuk Sawit

Jokowi dan PM India Bahas Investasi hingga Tarif Bea Masuk Sawit

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 30 Mei 2018 13:47 WIB
Presiden Jokowi dan PM India Narendra Modi/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut diawali dengan upacara penyambutan.

Setelah itu, Modi yang tiba pada pukul 10.20 WIB ini langsung menuju beranda Istana untuk mengobrol secara empat mata. Setelah itu dilanjutkan pembahasan kerja sama bilateral antara Indonesia-India di ruang tengah Istana Merdeka.

Pertemuan sekitar 45 menit ini menghasilkan kesepakatan bersama kedua pemerintah, mulai dari peningkatan kerja sama investasi hingga soal tarif bea masuk kelapa sawit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Presiden Jokowi mengatakan, hubungan bilateral Indonesia-India sudah berjalan sangat lama, bahkan India menjadi mitra strategis nasional di bidang perekonomian.

"Secara hubungan Indonesia dan India sangatlah panjang. India adalah mitra dagang ekspor di Asia Selatan dan Tengah dengan nilai hampir US$ 15 miliar. Wisatawan India juga meningkat tajam 28% dengan jumlah hampir 500 ribu wisatawan di 2017," kata Jokowi saat joint statement di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Jokowi menceritakan, penerbangan Indonesia ke India atau sebaliknya sudah terjadi dalam kurun dua tahun, kabar baiknya penerbangan itu terus meningkat menjadi 28 kali per minggu.

"Masih di bidang ekonomi, kami sepakat ekonomi kedua negara terbuka dan dalam kaitan ini saya mengharapkan kiranya negosiasi regional comprehensive economic partnership dapat selesai tahun ini 2018," ungkap dia.

Kelapa sawit hingga investasi

Jokowi juga meminta Modi menurunkan tarif bea masuk produk kelapa sawit yang berasal dari Indonesia.

"Secara khusus saya juga meminta perhatian PM Modi atas tingginya tarif atas produk kelapa sawit dan beliau menyanggupi untuk melihat dari masalah yang tadi kita sampaikan," jelas Jokowi.


Selain itu, Jokowi mengajak secara khusus India untuk terlibat investasi di bidang infrastruktur seperti pelabuhan, industri farmasi khususnya obat yang belum dapat diproduksi di Indonesia.

Jokowi juga menyambut baik penerbangan pesawat Garuda Indonesia pada April 2018 dari Bali ke Mumbai. Khusus untuk infrastruktur pelabuhan, yang bisa dioptimalkan adalah Pelabuhan Sabang, dan Pulau Andaman.

"Potensi konektivitas udara sangat besar dan kita berharap kiranya dapat dipertimbangkan lagi jumlah hal angkut sehingga mencerminkan interaksi ekonomi," papar dia. (hns/hns)

Hide Ads