Presiden Jokowi dan PM Modi bicara soal tarif bea masuk tersebut dalam agenda veranda talk di Istana Merdeka. Menurut Jokowi, PM Modi akan meninjau pengenaan tarif tersebut.
"Secara khusus saya juga meminta perhatian PM Modi atas tingginya tarif atas produk kelapa sawit dan beliau menyanggupi untuk melihat dari masalah yang tadi kita sampaikan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menambahkan penurunan tarif itu baru sebatas usulan.
"Artinya ini bukan kesepakatan. Presiden mengajukan hal itu. Jangan terlalu jauh dulu. Presiden, mereka berbicara berdua, Veranda Talk, beliau telah menyampaikan itu," kata Darmin.
Permintaan penurunan tarif bea masuk produk kelapa sawit ini juga mengacu pada kebijakan India yang sudah 3 kali menaikkan tarif bea masuk sawit.
"Sudah tiga kali naik rasanya selama satu tahun setengah ini. Sehingga sudah berat sekali ekspor kelap sawit kita ini turun ke India. Kita ini ingin supaya jangan supaya dibebani bea masuk tinggi begitu. Bisa kerja sama dengan berdagang dan investasi ke sini supaya dua-duanya untung," kata Darmin.
Untuk sektor Farmasi, Darmin menuturkan, pemerintah akan menawarkan tax holiday bagi perusahaan India sektor farmasi yang ingin berinvestasi di Indonesia.
"Sebetulnya yang masuk ini bahan baku obat supaya dipakai produksi dalam negeri. Bukan produk farmasi hilir, tapi memang kita juga menawarkan insentif untuk itu, tax holiday," tutur Darmin. (hns/hns)