Technical Head Manager Laksana Stefan Arman mengatakan saat ini pihaknya mulai memproduksi empat unit bus terkait ekspor ke Bangladesh.
"Saat ini sudah akan mulai produksi empat unit untuk awal untuk Bangladesh," kata dia saat dihubungi detikFinance, Selasa (26/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stefan mengatakan, proses produksi yang dilakukan saat ini sendiri masih dalam tahap persiapan seperti finalisasi desain.
Pekerjaan fisik produksi bus baru akan dilakukan satu hingga dua hari ke depan.
"Sekarang belum mulai, ini hampir mulai dalam satu dua hari. Ini dalam proses development dan ini masih dalam tahap finalisasi," jelasnya.
Adapun produksi untuk satu unit bus, kata dia membutuhkan 1-1,5 bulan. Namun khusus untuk bus yang ke Bangladesh, kata dia, akan membutuhkan waktu agak lama.
Hal ini dikarenakan, pihaknya harus melakukan penyesuaian ukuran dan desain bus yang akan diproduksi dengan aturan transportasi yang berlaku di Bangladesh.
"Untuk proses pembuatan bus itu kita biasanya 45 hari kerja. Cuma karena ini proyeknya cukup unik. Karena sekali lagi kita bukan memproduksi untuk di Indonesia tapi kita memproduksi di negara tujuan baru yang regulasinya berbeda jadi kita harus ada development," tandasnya. (dna/ara)