Gaduh Nike Mau Setop Order Pakaian dari RI

Gaduh Nike Mau Setop Order Pakaian dari RI

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 13 Okt 2018 10:49 WIB
Gaduh Nike Mau Setop Order Pakaian dari RI
Foto: Getty Images
Jakarta - Beredar kabar Nike akan berhenti memesan pakaian olahraga dari 19 perusahaan garmen atau produsen pakaian jadi di Indonesia. Sebanyak 35.000 karyawan dikabarkan terancam PHK. Benarkah informasi tersebut?

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono menepis kabar tersebut. Pihaknya sudah mengonfirmasi langsung ke pihak Nike yang ada di Singapura.

Berdasarkan keterangan Nike yang diterima Kemenperin, perusahaan produk olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu tidak menghentikan kerja sama dengan perusahaan garmen di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak benar itu. (Sudah saya cek), sudah dong, masa saya belum ngecek. Saya sudah ngecek dari Nike Singapura-nya," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Baca berita selengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut.

Ini Kata Kemenperin

Foto: Getty Images
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi langsung ke pihak Nike yang ada di Singapura. Dia menjamin Nike tidak mengurangi pesanan pakaian olahraga dari 19 pabrik tersebut.

"Yang jelas kan nggak ada pengurangan order order Nike di Indonesia," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, selaku ketua yang mewadahi industri tersebut mengatakan, Nike menganggap kerja sama dengan perusahaan garmen di Indonesia masih menguntungkan. Hal itu sudah dikonfirmasi ke pihak Nike.

"Kalau selama produksi dari Indonesia menguntungkan ya kenapa saya (Nike) harus berhenti. Begitu jawabannya," kata Ade Sudrajat.

Ade menambahkan pihak Nike telah memastikan kerja sama dengan 19 perusahaan garmen tersebut masih berlanjut.

"(19 perusahaan itu masih kerja sama dengan Nike), masih, masih berlanjut," tambahnya.


Benarkah 35.000 Karyawan Terancam?

Foto: Getty Images
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan hal itu tidak akan sampai membuat 35.000 karyawan kena PHK, sebab 19 pabrik yang memasok pakaian ke Nike tidak bergantung 100% ke perusahaan produk olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu.

"19 perusahaan itu saya cek satu per satu mereka ketergantungannya sama Nike hanya 15% rata rata, tidak 100%," kata Ade Sudrajat kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Dari hasil pengecekan ke perusahaan garmen tersebut, Sudrajat mengatakan mereka tidak hanya bergantung ke Nike, karena juga memasok pakaian ke brand-brand lainnya.

Sehingga, kalau pun Nike berhenti memesan pakaian olahraga dari 19 perusahaan itu, tidak akan membuat 35.000 karyawan kehilangan pekerjaan. Sebab, 19 pabrik tersebut akan tetap berproduksi memasok pakaian ke brand lain.

"Dia bilang nggak mungkin satu perusahaan sangat bergantung sama satu brand. Pasti kita mensuplai kepada 10 lebih brand yang kuat," sebutnya.

Ade menambahkan, selama Nike merasa untung bekerja sama dengan pabrik di Indonesia, mereka akan terus memesan pakaian dari pabrik tersebut.

Ini Jawaban Nike

Foto: dok. Nike
Melalui website resminya sustainability.nike.com, Nike memberikan penjelasan terkait kabar tersebut.

Pihak Nike memang akan mengurangi rantai pasokan produksi di seluruh dunia, dari 785 pabrik menjadi 542. Kebijakan itu berlaku secara global termasuk di Indonesia.

"Melalui proses ini, kami mengurangi rantai pasokan global kami dari 785 pabrik kontrak di tahun fiskal 2013 menjadi 542 hari ini. Meskipun strategi bisnis ini berdampak pada daerah penghasil produk, termasuk Indonesia," jelas pihak jelas dia dalam keterangan tertulis Nike yang dikutip detikFinance, Jumat, (12/10/2018).

Sayang, pihak Nike tak merinci berapa pabrik di RI yang bakal terkena dampak dari kebijakan tersebut.

Meski demikian, Nike menegaskan, kebijakan tersebut tak menandakan mereka bakal hengkang dari Indonesia. Mereka bakal tetap melakukan pemesan beragam produk ke pabrik-pabrik di Indonesia.

"Strategi bisnis ini tidak menandakan bahwa Nike akan keluar dari Indonesia," tambah mereka.

Nasib Pekerja Bagaimana?

Foto: Dok. Nike
Nike secara resmi tidak akan menghentikan alias setop pesan pakaian dari Indonesia. Hanya saja, perusahaan menjelaskan akan mengurangi rantai pasokan produksi di seluruh dunia, salah satunya ke Indonesia.

Nike menjelaskan, pihaknya berupaya agar pekerja yang terkena dampak keputusan ini bisa mendapat hak yang sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kami memahami bahwa ini adalah keputusan serius yang berdampak pada pekerja. Kami bekerja sama dengan setiap pabrik dan grup yang terkena dampak dari keputusan ini untuk memastikan penghentian kerja sama secara bertanggung jawab," jelas pihak jelas dia dalam keterangan tertulis Nike yang dikutip detikFinance, Jumat, (12/10/2018).

"(Hal itu) sesuai dengan kepatuhan terhadap hukum negara dan Kode Etik Nike. Strategi bisnis ini tidak menandakan bahwa Nike akan keluar dari Indonesia," sambungnya.

Dalam penutup surat di akhir keterangan tertulisnya, Nike mengharapkan penjelasan ini dapat diinformasikan secara jelas.

"Nike sangat menghargai hubungan kerja sama jangka panjang yang erat dengan Indonesia dan kami berharap untuk tetap menjadi mitra yang dekat. Kami sangat berterima kasih atas kerja keras tim negosiasi perdagangan di bawah pimpinan," bunyi surat tersebut.


Halaman 2 dari 5
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads