Bengkel Pesawat Garuda Genjot Perawatan Pesawat Maskapai Asing

Bengkel Pesawat Garuda Genjot Perawatan Pesawat Maskapai Asing

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 06 Nov 2018 17:17 WIB
Foto: Dana Aditiasari
Jakarta - Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mengincar bisnis perawatan pesawat khususnya untuk maskapai berbiaya murah atau yang biasa disebut low cost carrier (LCC). Sebab, bisnis LCC berkembang pesat.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, tahun ini perusahaan telah merawat 11 pesawat IndiGo Airlines yang merupakan salah satu maskapai terbesar di India. Tahun depan, perusahaan mengincar 24 pesawat.

"IndiGo kalau nggak salah tahun ini yang kita rawat 11 pesawat, tahun depan 24, tapi dijanjikan akan berkembang 39-40 pesawat. IndiGo itu salah satu low cost carrier di India dan terbesar low carrier di India," kata dia di Garuda City Center Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (6/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iwan mengatakan, perusahaan berupaya mengembangkan pasar LCC, sebab menawarkan prospek bisnis yang menarik.


"Kita tidak bisa berpaling dari bisnis low cost, besar sekali, jumlah pesawatnya sangat banyak," ujarnya.

Selanjutnya, Iwan menerangkan, porsi bisnis internasional perusahaan terus mengalami perkembangan. Di tahun 2016, pasar internasional perusahaan hanya 10%. Hingga kuartal III 2018 telah mengalami kenaikan menjadi 30%.

"Seperti beberapa bulan lalu saya sampaikan GMF lebih banyak mengembangkan ke regional. Tahun 2016 pasar internasional kita hanya 10%, di mana 90% adalah pasar domestik. Sampai kuartal III 2018, pasar domestik kita saat ini 70%, pasar internasional kita atau regional sudah naik 30%," ujarnya.

Iwan juga menuturkan, perusahaan tak ingin tergantung dengan induk usaha. Lanjutnya, kegiatan usaha yang tidak berkaitan dengan Garuda Indonesia sudah mencapai 44%.

"Sama halnya mengembangkan perawatan tidak hanya terpaku grup afiliasi, terpaku Garuda Indonesia grup. 2016 perawatan antara Garuda dan non-Garuda, 70% afiliasi 30% non-afiliasi. 2018 ini sampai kuartal III 2018 afiliasi 56%, dan non-afiliasi 44%. Kita harapkan tahun ini kita bisa mencapai angka 50:50," tutupnya. (zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads