Dalam debat jilid II ini, kedua pasangan calon presiden sejatinya membahas mengenai infrastruktur, pangan, energi, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup.
Namun, moderator pun memberikan pertanyaan kepada kedua pasangan calon tentang upaya dalam menghadapi revolusi industri 4.0 di bidang pertanian, perikanan, serta peternakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi: Petani Bisa Jualan Online
|
Foto: Rengga Sancaya
|
"Saya menyakini dengan persiapan pembangunan SDM kita bisa persiapkan bangsa kita menuju revolusi industri 4.0," kata Jokowi dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Di sektor pertanian, kata Jokowi, dirinya akan mendekatkan petani dengan marketplace agar bisa dekat dengan konsumen.
"Contoh petani, umumnya petani dikenalkan marketplace sehingga mereka bisa jualan online, sehingga hubungan petani dan konsumen semakin cepat, dan UMKM untuk bisa manfaatkan online sistem ini," jelasnya.
Jokowi Sebut Revolusi Industri 4.0 Butuh Waktu
|
Foto: Rengga Sancaya
|
"Ini proses-proses yang terus kita kerjakan di lapangan sehingga kita tidak tertinggal di negara lain dalam menyongsong industri 4.0," kata dia/
Jokowi juga pamer dalam pembangunan infrastruktur palapa ring dan internet.
"Saya juga sampaikan Palapa ring yang sudah dibangun di Indonesia bagian barat, timur hampir sudah 100% dan sistem 4G di 74 kota. Kalau tahun ini selesai kita akan gampang masuk digitalisasi," tuturnya,
Soal Industri 4.0, Prabowo: Ingin RI Tanpa Impor
|
Foto: Prabowo Subianto. (Ray Jordan/detikcom).
|
"Kita sama-sama pahami dahsyatnya perkembangan 4.0 yang akan datang. Ini akan berdampak, misalnya ke satu pabrik seperti mobil di Jerman 15.000 pekerja diganti robot dan hanya 50 orang pekerja," ujar Prabowo dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Dia menyebutkan sementara itu, di Indonesia belum bisa membela petani sendiri.
"Kita bicara industri 4.0 tapi kita masih belum bisa membela petani-petani kita sendiri, belum sejahtera. Ini yang kita permasalahkan. Kita juga belum bisa menjamin harga terjangkau," ujarnya.
Menurut dia, sangat baik membicarakan industri 4.0. Namun ia menyebut ingin Indonesia bisa menyediakan pangan tanpa campur tangan asing.
Halaman 2 dari 4











































