"Kami melalui yayasan berupaya memperkuat hubungan antara umat yang damai, sejuk dan toleran, baik di lingkup internal Sinar Mas, maupun ke masyarakat luas. Ke luar, kami melakukannya dengan menggandeng beragam pihak maupun lembaga melalui kegiatan sosial bersama, seperti saat ini," ungkap Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas dalam keterangannya, Rabu (29/5/2019).
Pihaknya berharap, wakaf yang dilakukan dapat memperluas akses masyarakat terhadap mushaf Alquran, "Agar kita berkesempatan membaca, memahami dan memaknainya dengan tepat sekaligus kontekstual, sehingga Ramadhan dapat kita jalani semakin bermakna dengan pengetahuan serta keimanan yang meningkat."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat kami tengah berupaya menjadikan sekitar 300 sarana peribadatan Islam baik masjid maupun mushala di lingkup Sinar Mas sebagai wahana penyebarluasan nilai keislaman yang terbuka, damai, dan peduli sesama. Tentunya kami membutuhkan banyak saran serta ide mengenai hal ini. Utamanya dari KH Nasaruddin Umar dan jajarannya," kata Saleh.
Pertimbangan mewakafkan mushaf dikarenakan versi cetak tetap menjadi pilihan utama umat muslim. Teknologi digital memang semakin maju dan menjadi alternatif yang baik guna mendalami nilai-nilai keislaman. Namun kebutuhan masyarakat akan mushaf tercetak belum tergantikan, terutama di lembaga keagamaan dan pendidikan.
Sejak tahun 2008, dengan dukungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas telah terdonasikan 800 ribu mushaf Alquran, 150 ribu buku panduan membaca Alquran atau Juz Amma, juga 300 set Alquran Braille bagi tuna netra, baik melalui mitra, maupun pilar bisnis Sinar Mas yang tersebar di berbagai wilayah. Tahun ini, Sinar Mas berencana mewakafkan hingga 150.000 mushaf, berikut 25.000 Juz Amma.
Seluruh kertas Alquran yang diwakafkan dicetak menggunakan kertas premium Sinar Tech atau lebih dikenal sebagai Quran Paper (QPP) yang dikembangkan oleh Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang bagi pencetakan kitab suci dan buku agama.
Quran Paper yang memenuhi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia karena bahan baku dan proses produksinya memenuhi kaidah kehalalan ini, hingga 90 persen produksinya di ekspor ke berbagai negara Asia dan Afrika.
Di tempat yang sama, YMSM menggelar Bazaar Rakyat dengan menyalurkan tak kurang dari 3.000 liter minyak goreng kemasan seharga Rp 8.000 per liter bagi karyawan masjid dan warga masyarakat sekitar.
Baca juga: Istana Buka-bukaan Kondisi Ekonomi Terkini |