Ini Cara Krakatau Steel Turunkan Biaya Agar Tak Rugi Lagi

Ini Cara Krakatau Steel Turunkan Biaya Agar Tak Rugi Lagi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 03 Jul 2019 17:45 WIB
Foto: Krakatau Steel (istimewa)
Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk didera kerugian selama 7 tahun berturut-turut. Berbagai upaya dilakukan mulai dari restrukturisasi bisnis, restrukturisasi organisasi hingga restrukturisasi utang.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan untuk restrukturisasi bisnis perseroan mengoptimalkan kerja anak dan cucu usaha. Misalnya dengan menawarkan produk dan jasa ke perusahaan atau pihak lain, jadi tidak hanya ke induk usaha.

Hal ini dilakukan untuk menekan kerugian yang dialami. "Kita berupaya untuk menaikkan penjualan tapi menurunkan biaya. Menaikkan penjualan ini kan upaya restrukturisasi, bagaimana kita mendayagunakan mereka (anak dan cucu) supaya optimal," kata Silmy saat berbincang dengan detikFinance, Senin (1/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, misalnya anak usaha Krakatau Steel ada yang bergerak di produsen air industri, pembangkit listrik, pelabuhan, manajemen logistik. Selain itu juga ada properti seperti hotel, gedung pertemuan, ruang rapat, taman rekreasi, lapangan golf sampai rumah sakit.


"Ini semua akan kita optimalkan, bisnisnya yang memang bisa menampung karyawan dan bisa dioptimalisasi," jelas dia.

Silmy mengungkapkan, saat ini perseroan sudah membidik pasar untuk penawaran jasa dan produk KS. "Kalau pasar sudah ada target masing-masing, tunggu dulu. Kita sedang menyiapkan orangnya dulu dan fasilitasnya," jelas dia.

Dalam upaya restrukturisasi perusahaan Silmy memiliki strategi penjualan aset-aset non core, perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta pelepasan unit kerja yang semula bersifat cost center yang hanya melayani induk perusahaan (KS), menjadi bagian dari pengembangan bisnis anak perusahaan sehingga bersifat profit center. Program ini disebut juga cost to profit center.


Dia mengatakan, terkait program restrukturisasi dan transformasi perusahaan ini tidak akan bisa menyenangkan semua pihak. Akan tetapi, manajemen menjamin program ini dilakukan sesuai dengan aturan perundangan. (kil/zlf)

Hide Ads