Menperin Tawarkan Super Deduction Tax ke Investor Jepang

Menperin Tawarkan Super Deduction Tax ke Investor Jepang

Nurcholis Ma - detikFinance
Selasa, 16 Jul 2019 19:12 WIB
Foto: Nurcholis Ma'rif
Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak pihak swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal ini menurutnya sesuai dengan visiPresidenJokoWidodo (Jokowi) setelah sukses mengajak swasta dalam investasi pembangunan infrastruktur, salah satu upaya pemerintah yaitu dengan mengeluarkan kebijakan super deduction tax.

"Jika perusahaan melakukan inovasi dan bisa dikomersialkan, maka itu akan qualified dapat super deduction tax sampai 300%. Sehingga kita mendorong perusahaan itu untuk membuat RnD-nya di Indonesia," ucap Airlangga dalam acara peluncuran lini produksi baru mesin cuci Sharp di Karawang International Industry City, Jawa Barat pada Selasa (16/7/2019).

Menurut Airlangga, kebijakan super deduction tax ini sebagai langkah dalam mentransformasi perekonomian di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong swasta untuk membuka vokasi, politeknik, training, skilling, and reskilling yang merupakan bagian dari visi peningkatan SDM dan industri berbasis inovasi.


Pada acara yang sama, Airlangga juga mendorong perusahaan swasta untuk meningkatkan ekspor, salah satunya produk elektronik, untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Ia juga mengapresiasi Sharp Indonesia yang sudah hampir 50 tahun di Indonesia dan telah memutuskan membuat lini produksi baru produknya yaitu mesin cuci satu tabung.

"Semoga hubungan Indonesia dan Jepang semakin baik. Kalau data dari Bappenas dan lembaga think tank Jepang, ERIA mengatakan bahwa Indonesia dan Jepang akan jadi lima besar ekonomi dunia di tahun 2045," ucap Airlangga.

Sementara itu, Chief Executive Office Asean Business Sharp Corporation, Yoshihiro Hashimoto mengatakan baru mendengar kebijakan super deduction tax hari ini. Namun, pihaknya akan mempertimbangkan dan memutuskan langkah apa yang akan diambil selanjutnya.

"Kami baru dengar kebijakan itu hari ini. Jadi belum tahu harus menjawab apa. Tentu akan kami diskusikan terlebih dahulu dan mengambil langkah selanjutnya," ucap Hashimoto.

Adapun menurut National Sales General Manager Sharp Indonesia, Andry Adi Utomo, mengatakan saat ini nilai ekspor produk Sharp baru 3%. Namun, dengan pembukaan lini produksi baru mesin cuci satu tabung ini, ia menargetkan mencapai nilai 10% sebagai langkah awal dan target akhir sekitar 20% sampai 30%.

"Tadinya kita produksi 1.100.000 unit mesin cuci per tahun. Sekarang karena ada lini produksi baru, bisa sampai 1.500.000 unit per tahun. Kalau untuk langkah-langkah meningkatkan ekspor, kita ada restrukturisasi organisasi, di bagian sales, hire manager sales baru juga, termasuk memperkuat lewat digital marketing," ucap Andry.


Menperin Tawarkan Super Deduction Tax ke Investor Jepang
(mul/mpr)

Hide Ads