"Kalau kerugian pasti, seharian nggak produksi. Kemarin (listrik padam) hampir jam 12 kurang mati, itu kita tanpa ada pemberitahuan dan otomatis kerugiannya pasti besar," kata Humas Himpunan Pengusaha Wilayah Serang Timur (Hipwis) Arif Mahdali saat dihubungi detikcom di Serang, Banten, Senin (5/8/2019).
Arif yang juga humas di PT Indah Kiat mengatakan mesin baru bisa beroperasi pagi tadi. Industri tak bisa serta merta menyalakan mesin karena perlu beberapa waktu agar bisa produksi kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat listrik padam, memang ada sebagian mesin yang masih menyala karena cadangan genset perusahaan. Tapi, ada beberapa mesin yang tak berfungsi karena mengandalkan layanan listrik PLN.
"Untuk Indah Kiat belum dihitung (jumlah kerugian), tapi pasti rugi," ujarnya.
Padamnya listrik di Banten dan sebagian Pulau Jawa terjadi pada pukul 11.45 WIB. Plt Dirut PLN Sripendi Inten Cahyani mengatakan pada detik ke 27 pukul 11.45 WIB, saluran udara tegangan ekstra tinggi Ungaran-Pemalang terjadi gangguan, tepatnya di sirkuit satu yang disusul sirkuit kedua sehingga dua-duanya mengalami gangguan.
"Akibatya terjadi penurunan tegangan. jadi pada p ukul 11.48 detik 11 menyebabkan jaringan SUTB (saluran udara tegangan tinggi) Depok-Tasik, mengalami gangguan. Ini awal pemadaman di sistem Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta," katanya di kantor PLN Pusat Pengaturan Beban (P2B) Gandul, Depok pada Minggu (4/8) kemarin.
(dna/dna)